Bahkan banyak orang terkenal yang berusaha membohongi dirinya di balik ketenaran dan harta, sampai harus menelan obat sampai overdosis untuk bunuh diri karena dibohongi terus-menerus. Biasanya sih hal pertama yang di alami si penderita saat mulai berbohong akan mengalami yang namanya merasa bersalah, gelisah, gemetar, badan keringat dingin, ketakutan akan ketahuan, impotensi, gangguan kehamilan dan janin #MaafKebawaIklanRokok
dan bila ketahuan si penderita akan merasa seperti terkena shockwave dan membuat badannya menjadi Lemes. akan tetapi bila sudah terbiasa memulai berbohong, maka selanjutnya dia tidak akan merasa bersalah atau malu atau sakit secara fisik, bahkan bila sudah ketahuan sekali-pun!!
karena yang terpenting baginya adalah dirinya mendapat pengakuan oleh sekelilingnya, pengakuan terhadap ‘kenyataan’ yang ingin dia wujudkan demi melarikan dirinya dari kenyataan sebenarnya yang tidak mau dia terima, dengan tanpa rasa menderita. salah satu penyebab mythomania antara lain kegagalan-kegagalan dalam kehidupannya, bisa jadi berupa kegagalan dalam hal studi, masalah keluarga, kisah-kisah sentimental, impian, bahkan kegagalan dalam hal kehidupan yang lain...Seorang pembohong biasanya sih pada umumnya memiliki alasan lumrah dan masuk akal ketika berbohong, seperti dengan tujuan bercanda, atau demi kebaikan atau pun demi menyelematkan seseorang. karena kebohongannya dia lakukan hanya terkadang saja yg artinya dia tidak terbiasa berbohong, sebab orang yang tidak biasa atau jarang berbohong biasanya dia akan terlihat kikuk dan canggung. tidak demikian dengan mythomaniac, sebab....
"Mythomaniac memiliki pesona yang mampu memanipulasi orang lain, dia pandai menemukan kalimat dan sikap yang tepat dengan tujuan supaya dicintai, demi mencapai tujuannya..."
Pada saat seorang mythomania telah berhasil menjerat kita, sedikit demi sedikit kebohongannya merusak dan mengganggu sistem kepercayaan dan keyakinan diri kita. bahkan rasa percaya kita yg paling kokoh pun akan guncang dan kita mulai percaya pada ‘image’ baru yang dia buat, serta perlahan kita meninggalkan kenyataan yang sesungguhnya mengenai si mythomania tersebut. ketika kita mulai sadar akan kebohongannya, pada awalnya ia akan mengelak, kadang disertai dengan kemarahan, kemudian ia akan memanipulasi lagi dari awal dengan tetap pada kebohongan yang sama. tetapi jika hal ini mulai dia rasakan berat, maka dia akan ‘mengkoreksi’ kebohongannya dengan cara berbelit dan berputar-putar dengan cerita yang baru, dengan tanpa meninggalkan kebohongan awalnya istilah sekarangnya sih ‘ngeles’ lah ya~ dan semakin kita mempertanyakan kebohongannya, semakin banyak kebohongan yang dia ciptakan karena pada titik ini, dia sadar telah berbohong, dan seorang mythomaniac yg sadar telah berbohong akan semakin lepas kendali, seperti sudah sekilas yang gw tulis di paragraf kedua di atas.
- Penderita Mythomaniac biasanya selalu membanggakan dirinya sendiri tanpa ragu dihadapan publik, gunanya sih untuk membuat publik terkesan. Semakin kita terkesan pada omongannya, biasanya si Mythomaniac akan semakin senang. Dan pada fase ini akan banyak kebohongan yg dikatakannya.
- Mythomaniac bisa berbohong untuk hal yang sangat sepele tanpa kita sadari.
- Mythomaniac selalu menganggap dirinya lebih baik dari apa yang kita ceritakan.
- Mythomaniac terkadang bisa menciptakan realistas sendiri walau terkesan ganjil sih buat yang sadar atau punya pikiran logis ataupun skeptis...
- Mythomaniac biasanya selalu merasa dirinya sakit, agar diperhatikan, mendapat simpati dan terlihat baik~ gw perhatikan sih termasuk golongan munchausen juga akhirnya....
- Mythomaniac jago memanipulasi apapun demi kebohongannya.
- Mythomaniac tidak akan pernah mengakui kebohongannya. Bahkan ia beranggapan bahwa kebohongan yg ia lakukan adalah hal wajar.
- Mythomaniac Sering kontradiktif dengan pernyataan bohong dia sebelumnya.
- Mythomaniac sangat defensif apabila kita mempertanyakan kebenaran dari pernyataannya.
- Karena #Mythomaniac tidak menghargai kejujuran, mereka juga tidak menghargai kepercayaan.
berusaha mengerti mengapa dia berbohong pun juga sia-sia saja karena jiwanya merupakan sebuah labirin di mana ia hanya berputar-putar saja disitu tanpa ada jalan keluar. ada yang berpendapat yang bisa dilakukan adalah meyakinkannya untuk menyembuhkan dirinya sendiri. Tapi itu sangat sulit dan lama memang, semua kembali kepada si mythomaniac itu sendiri. hanya dia yg bisa menolong dirinya sendiri. ya memang ia harus menyadari permasalahannya, mengakuinya dan harus memiliki keingininan yg kuat utk menyembuhkan dirinya.
"Jika orang terlalu sering berbohong, tetapi tidak merasa efek negatif dengan kesehatan psikis seperti merasa bersalah dan menyadari telah berbohong, orang tersebut bisa digolongkan dengan sebutan mythomaniac atau bahkan psikopat"
faktanya adalah dia ke kampus suka memakai ojek dari depan perumahannya dan bodohnya kenapa waktu itu aku bisa percaya sampai galau bahkan menangis memikirin kondisinya ya? -_____-
Dia juga sampai pernah bilang bulan depan dia akan operasi di singapore dan hanya kakaknya saja yang mengantar, padahal aku bisa buat menemani dia di sana dan tidak takut soal biaya tapi dia seolah mengelak dengan berbagai alasan. sampai akhirnya beberapa waktu lamanya aku sadar setelah menceritakan hal tersebut ke sahabatnya yang satu angkatan sekaligus satu jurusan dengannya sekaligus junior saya di kampus dan teater. Seringkali dia meremehkan semua orang di kampusnya yang juga kampusku sendiri dan bilang bahwa kalau mahasiswa di kampus tidak ada yg pinter lah, mahasiswa di kampus semuanya suka banyak yang ngomongin di belakang lah lalu dia bilang ga tahan pengen cepet-cepet lulus terus ambil S2 di harvard. , dan terlebih bagaimana dia tidak diomongin alias jadi bahan omongan sekaligus ledekan oleh penghuni kampus? dia bilang ke orang-orang di kampus kalau dia suka bolak-balik pp jakarta bali buat sekolah DJ di bali, terus bilang IPKnya 4 koma 1, yakali stephen hawkins dan albert einstein kalah IPKnya sama dia! dan pas tidak ada duit bilangnya lagi tidak ada duit karena habis beli velg mobil BMW seharga 70jt dan masih banyak lagi...
"The Liar Punishment is not in the Least that she not believed, But that she cannot believe anyone else"
Saya juga pernah berhubungan dg seseorang yang mengidap kelainan ini. Dia juga mantan kekasih saya. Awalnya saya begitu mempercayai segala apa yang dia ceritakan hingga suatu hari dia mengatakan bahwa dia harus menemui ortunya di Jerman selama 2 minggu. Dan selama itu pula kami tidak bisa berkomunikasi selain by email. Namun tiba2 saja baru satu minggu dia muncul di depan rumah tanpa mengenakan alas kaki dan baju seadanya. Dia mengatakan klo dia mempraktekkan "kelebihannya" dlm hal telekinesis (dia bisa merentang waktu dan ruang). Karena sedang dimabuk asmara kala itu, meskipun saya tahu itu mustahil tapi sy memaksa diri saya untuk percaya dan semakin takjub dgn kelebihan2 dia.