Time Machine: Apakah Mesin Waktu Dapat Membawa Kita ke Masa Lalu?

Saturday, February 21, 2015
Mesin waktu, dari sudut pandang film-film fiksi sains, adalah sebuah kendaraan di mana pengendara dan penumpangnya mempunyai kemampuan untuk memanipulasi arus jalannya waktu sehingga dapat memutarbalikkan waktu menuju masa lalu atau mempercepat waktu menuju masa depan. Apakah kemampuan untuk memanipulasi arus jalannya waktu ini benar-benar bisa dilakukan? Gw seringkali bertanya akan hal ini terutama di group 'anda bertanya atheis menjawab'. dan mungkin ini jawaban sementara. Tapi sebelumnya mari kita bedakan terlebih dahulu antara perjalanan ke masa lalu dan perjalanan ke masa depan....



Apakah perjalanan menuju masa lampau itu mungkin? Apakah kita bisa memutarbalikkan waktu?
Jawaban singkatnya, tidak. Dalam bidang fisika termodinamika, kita mengenal apa yang disebut dengan entropi. Entropi, dalam skala keseharian, adalah nilai perubahan energi untuk mencapai keseimbangan temperatur dalam sebuah sistem tertutup. Contoh sederhana disebutkan dalam hukum kedua termodinamika itu sendiri: energi panas akan selalu mengisi ruangan yang bersuhu lebih rendah sehingga suhu akhir ruangan tersebut mencapai keseimbangan. Sedangkan di skala sub-atomik, entropi adalah dinamika pergerakan partikel untuk mencapai suatu keseimbangan (thermal equilibrium) yang berprinsip pada hukum kedua termodinamika. Jadi, memutarbalikkan waktu berarti juga memutarbalikkan momentum pergerakan seluruh partikel di alam semesta ini agar menempati posisi sebelumnya. Hal ini tentu bertentangan dengan hukum kedua termodinamika.
Meskipun perjalanan menuju masa lalu dibatasi oleh hukum kedua termodinamika, tentu ini tidak membatasi kemungkinan-kemungkinan lain yang ada. Dengan maraknya konsep multi-semesta, mungkin suatu saat kita bisa menciptakan sebuah celah untuk menyeberang ke semesta lain yang memiliki awal mula lebih lambat dari semesta kita.
Bagaimana dengan perjalanan ke masa depan? Apakah perjalanan ke masa depan itu mungkin?
Ya, perjalanan ke masa depan itu bisa dilakukan. Faktanya, kita sekarang ini sedang melakukan perjalanan ke masa depan dengan tingkat perubahan waktu yang konstan dan sama. Durasi satu menit yang baru saja gw lalui, sama dengan durasi satu menit yang baru saja kalian lewati (atau kurang lebih sama).
Albert Einstein dengan jurnal ilmiahnya teori relativitas khusus, menyimpulkan bahwa waktu itu relatif dan bergantung kepada standar acuan masing-masing. Jika standar acuan kita sama, maka kita akan setuju dengan nilai durasi satuan waktu: “satu detikku sama dengan satu detikmu”. Konsep perjalanan ke masa depan adalah bagaimana kita bisa mengubah acuan tersebut sehingga durasi satuan waktu keduanya tidak sama: “panjang satu detikku, bagimu adalah satu jam (atau satu hari, atau satu tahun, bahkan satu abad)”. Efek perbedaan durasi waktu ini dikenal dengan sebutan dilasi waktu.

Apakah Tuhan Mendengar bahkan Mengabulkan Doa?

Thursday, February 19, 2015
Seorang umat beragama dan percaya Tuhan sudah sekian lama hidup dalam ketaatannya.
Setiap hari berdoa dan setia menjalankan perintah Tuhan, dia pun Suka menolong dan berbuat baik kepada sesama.

Walau sudah taat hidup dalam kebajikan dan tiada henti berdoa, kehidupannya tidak berubah bahkan makin memburuk.
Teman-teman baik yang seangkatannya maupun dibawahnya yang tidak taat pada Tuhan pun bisa hidup senang. Mendapat segala yang diinginkannya tanpa berdoa. 
sedangkan dirinya sudah meminta kepada tuhan dan berusaha hanya hidup dalam keadaan seadanya dan permintaanya tidak terkabulkan sama sekali sekian lamanya.
beberapa hal dia memang meminta hal berbau materi dalam doanya, tapi yang paling diinginkannya di dalam doanya adalah perasaan dari seseorang yang disukainya.

Kemudian hadir beribu tanya suatu hari, sehingga umat ini bukan lagi meminta tetapi menumpahkan keluh-kesahnya dalam doa...
“Tuhan, apa Engkau tuli sehingga tidak dapat mendengar doa-doa yang keluar dari mulutku selama ini? Aku tiada bosan meminta kepadaMu, tetapi tidak ada yang Engkau penuhi.”
“Tuhan, apakah Engkau juga buta, sehingga tidak bisa melihat kebaikan yang aku lakukan untuk membantu sesamaku sesuai yang Engkau perintahkan? Tapi mengapa Engkau tidak mau menolongku saat dalam kesusahan?”
“Tuhan, apakah Engkau tidak memiliki hati, sehingga Engkau tega membiarkan diriku terkadang harus menderita karena tidak dapat memenuhi apa yang hati ini inginkan?”
“Tuhan, sungguh aku lelah berdoa dan berharap kepadaMu lagi karena sia-sia. Yang tidak berdoa saja bisa mendapat yang diinginkannya. Di mana keadilan dan janjiMu?”

Sosok Introvert Dan Dunia Di Dalam Pikirannya

Monday, February 16, 2015
Ada sosok penyendiri di antara orang-orang yang sedang bergumul. Ada sosok pendiam di antara sekelompok orang yang sedang berinteraksi. Ada sosok yang terlihat serius di tengah keadaan yang tenang. Ada juga sosok yang terlihat acuh di tengah suasana yang tegang. Sosok ini berbeda,tak seperti kebanyakan orang. Namun ia bukanlah pemalu ataupun seorang yang berpenyakit ,  tetapi ia justru sedang memerhatikan. Ia senang menganalisa keadaan. Ia seorang Introvert.

Yup! Introvert adalah sebuah sifat dan karakter yang cenderung menyendiri. Mereka adalah pribadi yang tertutup dan mengesampingkan kehidupan sosial yang terlalu acak. Antonim dari sifat Introvert adalah Ekstrovert. Sifat Ekstrovert lebih membutuhkan sosial, cahaya, kebisingan, ruang lingkup yang luas dan sebagainya. Sedangkan Introvert lebih membutuhkan sebuah teh hangat dan berkumpul bersama beberapa teman dekat saja daripada pergi ke tempat yang penuh dengan orang asing. Introvert membenci basa-basi, oleh sebab itu mereka senang dengan perbincangan yang padat dan bersifat informatif. selain itu Introvert terkenal pendiam, bahkan sering dijuluki sebagai orang yang selalu depresi. Sebenarnya ini hanya karena mayoritas penduduk dunia adalah seorang ekstrovert, dimana ekstrovert terlihat seperti introvert adalah pada saat dia depresi, sehingga mindset kebanyakan orang, yaitu bahwa banyak diam = tukang galau.  

Akan tetapi, kenyataan yang sebenarnya tidak seperti, introvert enjoying being alone. Introvert bisa bersikap ekstrovert kalau mereka bersama teman dekat mereka. Introvert bisa tetap tenang dalam kondisi seekstrem apapun, karena mereka selalu mendahulukan berpikir terlebih dulu sebelum bertindak. Mereka dapat menenangkan diri mereka sendiri. Jadi, jangan heran kalau kamu memberitahu hal yang sangat gaswat dan mereka tidak menampilkan sedikitpun ekspresi panik.

Dari pernyataan di atas kita dapat mengambil kesimpulan kecil, bahwa Introvert adalah pribadi yang “dalam”. Istilah Introvert ini dipopulerkan oleh seorang tokoh Ilmu Psikologi yang bernama Carl Jung. Ia mengelompokan Introvert sebagai kaum minoritas. Walau kaum minor tetapi peranan mereka dalam kehidupan sosial sangat menonjol. Mungkin karena gestur dan sikap mereka yang sangat kontras berbeda dengan kelompok dominan yaitu Ekstrovert. Namun, seorang Introvert tak sepenuhnya senang menyendiri, hanya saja mereka lebih memilih untuk memiliki segelintir teman dekat namun padat seperti buku. Maksudnya adalah, teman yang memiliki cerminan pengetahuan dan pengalaman yang ada di hidup ini. Seorang Introvert pun tidak pernah menceritakan tentang hal yang bersifat pribadi kepada sembarang orang. Oleh karena itu, jika ada seorang Introvert yang dengan sukarela mengeluhkan masalahnya kepadamu, maka kau adalah orang yang sangat beruntung. Karena mereka telah mengategorikan dirimu sebagai seorang teman yang hebat.

Jadi, apa kelebihan yang dimiliki oleh seorang Introvert?

Seorang Introvert lebih fokus kepada hal yang bersifat psikis daripada fisik. Mereka senang menjelajahi ruang pikirnya, mereka membaca buku, menonton tayangan yang dapat mengasah otak, karena mereka haus dengan segala hal yang berbau informasi. Majalah American Journal of Psychiatry menyatakan bahwa, ada lebih banyak darah yang mengalir di daerah Anterior pada otak bagian depan seorang Introvert. Bagian ini berfungsi sebagai pengolah inti, seperti merencakan sesuatu dan pemecahan masalah. Itulah sebabnya mengapa mereka memiliki kekuatan konsentrasi yang baik, mereka cepat menangkap dan berintelegensi tinggi. Introvert adalah pemikir yang dalam. Mereka mampu melihat suatu hal dari segi manapun, berbeda dengan seorang Ekstrovert yang cenderung berpikir secara momentum saja. Selain itu mereka pandai dalam memilah sesuatu, baik itu hal kecil maupun besar, hal yang berguna maupun tidak.

Jika memang pemikiran Introvert sebaik itu, Bagaimana dalam hal berbicara? Apakah mereka dapat  menyampaikan pesan secara detil seperti yang ada di pikirannya?

Pluviophile: Someone who finds joy and peace of mind during rainy days

Sunday, February 15, 2015
Hujan itu menyenangkan, Akhir-akhir ini aku jadi lebih sering menikmati Hujan tidak pada tempat dan waktu yang pas buat menikmatinya.

Bagi beberapa orang hujan itu tidak sekedar air yang jatuh ke bumi... 
Terutama bagi pengidap Pluviophile, Hujan adalah peristiwa alam yang ditunggu-tunggu. Airnya yang berlimpah, dinginnya yang menyejukkan, dan kesegarannya yang menyenangkan, membawanya pada suasana yang benar-benar berbeda. Berbeda saat terasa panas dan merindukan kesejukkan yang menyegarkan. 

Melihat hujan terasa seperti ada atmosfir yang berbeda. Bau hujan yang bercampur dengan tanah membuat aroma kesegaran tersendiri. 
Seakan hujan diutus untuk membersihkan setiap debu jalanan, noda kelam kehidupan, kotoran-kotoran hitam dunia. Seperti suara iringan musik yang menuntunnya menuju jalan yang tenang. Tiap tetesannya menyiratkan makna yang teramat dalam. 

Entah sejak kapan aku mengidap Pluviophile dan menyukai hujan..
mungkin sejak jiwaku merasa mati ketika kehilangan orang yang aku cintai. 
sejak jiwaku mati, hanya ketika hujan jiwaku merasa hidup. karena setiap tetesan airnya mampu membuatku kembali terjaga. ya~ terjaga dan menangis! 
Aku tidak tahu apa arti tangisan ini. Namun siapa peduli? Aku hanya sedang ingin menangis. Orang mati juga bisa menangis. 
Mungkin aku menangisi masa lalu, penyesalan atau kesalahan yang pernah aku perbuat.
atau menangis kesakitan disiksa air hujan, Who knows? 
Satu hal yang pasti hujan menjadi sesi terapi tersendiri bagi pengidap Pluviophile...


Mythomania: Suatu Kebohongan Patologis tanpa di Sadari

Friday, February 13, 2015
Entah kenapa posting pertamaku di blog ini ingin membahas mengenai penyakit psikologis ini? soal Mythomania atau bisa juga disebut Pseudologia Fantastica, Kenapa sih manusia berbohong? apa karena mereka menganggap bisa hidup langgeng seperti bisa tertolong, lepas dari masalah dan mendapat keberuntungan dengan kebohongan dan penipuan? Ya memang sh kadang-kadang dengan berbohong masalah mereka tertolong untuk sesaat. Tapi sampai hidup selanjutnya tidak bisa dilepaskan lagi, dan itu menjadi suatu hal yang menjadi kebiasaan sekaligus membentuk karakter... Terkadang bohong bisa dimengerti, meskipun bukan sesuatu yang bisa dimaafkan atau dilupakan begitu saja~ di dalam hal bohong-berbohong, perasaan ketakutan dan kekalutan diri yang sesungguhnya tertutupi. Karena itu, berbohong berarti menutupi hal yang sebenarnya. Hal itu untuk sementara waktu memang bisa dijadikan pegangan batin untuk mendapat ketenangan.

Berbohong sepertinya sudah "mendarah daging" dalam diri kita. Aku sendiri mencoba menelaah, apa benar dalam hidup ini aku atau kita belum pernah berbohong? Orang yang paling jujur saja, ada kemungkinan pernah berbohong kok, ya paling tidak berbohong kecil-kecilan...
Sering juga dalam hidup ini kita membohongi diri sendiri, banyak hasil yang bisa dilihat dari sikap membohongi diri, Mulai dari yang biasa-biasa aja, sampai yang paling gawat! Ada orang yang berusaha hidup dengan membohongi diri sampai harus menjadi penderita macam-macam penyakit, karena berbohong. Sesungguhnya bagi batin si pelaku juga bukan hal yang menyenangkan, banyak rasa bersalah yang dirasakan dalam batin-nya....Itulah yang menimbulkan berbagai keluhan mulai dari ketegangan saraf yang menjadi penyebab sakit kepala.

Bahkan banyak orang terkenal yang berusaha membohongi dirinya di balik ketenaran dan harta, sampai harus menelan obat sampai overdosis untuk bunuh diri karena dibohongi terus-menerus. Biasanya sih hal pertama yang di alami si penderita saat mulai berbohong akan mengalami yang namanya merasa bersalah, gelisah, gemetar, badan keringat dingin, ketakutan akan ketahuan, impotensi, gangguan kehamilan dan janin #MaafKebawaIklanRokok
dan bila ketahuan si penderita akan merasa seperti terkena shockwave dan membuat badannya menjadi Lemes. akan tetapi bila sudah terbiasa memulai berbohong, maka selanjutnya dia tidak akan merasa bersalah atau malu atau sakit secara fisik, bahkan bila sudah ketahuan sekali-pun!! 

Mythomaniac atau Pseudologia Fantastica. istilah ini pertama kali diperkenalkan pada thn 1905 oleh seorang psikiater bernama ferdinand dupré. mythomania adalah kecenderungan berbohong yang dimaksudkan bukan untuk menipu/mengelabuhi orang lain, tetapi justru untuk membantu dirinya sendiri mempercayai/meyakini kebohongannya sendiri. berbeda dengan seorang pembohong biasa yang sadar bahwa dia tengah berbohong dan mampu membedakan antara kenyataan dan bukan kenyataan, seorang mythomania tidak sepenuhnya menyadari bahwa dia sedang berbohong. dia tidak mampu membedakan antara ‘kenyataan’ yg berasal dari imaginasinya dan kenyataan yang sebenarnya. kebohongan-kebohongan yang dilakukan olehnya cenderung ‘di luar ‘ kesadaran, yang artinya adalah dia tidak tahu/tidak sadar bahwa orang lain akan merasa terganggu dengan kebohongannya,
karena yang terpenting baginya adalah dirinya mendapat pengakuan oleh sekelilingnya, pengakuan terhadap ‘kenyataan’ yang ingin dia wujudkan demi melarikan dirinya dari kenyataan sebenarnya yang tidak mau dia terima, dengan tanpa rasa menderita. salah satu penyebab mythomania antara lain kegagalan-kegagalan dalam kehidupannya, bisa jadi berupa kegagalan dalam hal studi, masalah keluarga, kisah-kisah sentimental, impian, bahkan kegagalan dalam hal kehidupan yang lain...Seorang pembohong biasanya sih pada umumnya memiliki alasan lumrah dan masuk akal ketika berbohong, seperti dengan tujuan bercanda, atau demi kebaikan atau pun demi menyelematkan seseorang. karena kebohongannya dia lakukan hanya terkadang saja yg artinya dia tidak terbiasa berbohong, sebab orang yang tidak biasa atau jarang berbohong biasanya dia akan terlihat kikuk dan canggung. tidak demikian dengan mythomaniac, sebab....
"Mythomaniac memiliki pesona yang mampu memanipulasi orang lain, dia pandai menemukan kalimat dan sikap yang tepat dengan tujuan supaya dicintai, demi mencapai tujuannya..."